Uang = Lari. Jadi, larilah sejauh kamu mau

Setiap orang pasti pernah berlari. Banyak orang memilih lari sebagai olahraga. Lari adalah olahraga yang mudah dan murah. Anda hanya memerlukan sepasang sepatu untuk melindungi kaki Anda. Selain itu yang diperlukan hanya niat. Dalam mencari kekayaan, kita semua adalah pelari. Kita semua adalah pelari yang berlari mulai dari awal hidup kita sampai akhir hidup kita. Garis finish-nya adalah tujuan yang hendak dicapai, kekayaan yang Anda inginkan.

Anda bukan pelari sembarangan. Anda sedang berlari untuk lomba maraton, yaitu sepanjang hidup Anda. Ini berarti Anda harus bertahan dalam waktu lama, yaitu sepanjang hidup Anda.

Keunikan Anda sebagai pelari adalah Anda berlari untuk diri Anda sendiri. Anda berlari tidak untuk menang dari orang lain. Anda berlari untuk kehidupan masa depan Anda. Anda yang menentukan kemenangan atau kekalahan Anda sendiri.

Siapa pesertanya ? Tidak ada peserta lain. Pesertanya hanya satu, yaitu Anda. Salah besar jika Anda menganggap bahwa Anda berkompetisi dengan orang lain dalam mencari kekayaan.

Siapa penyelenggara lombanya ? Tentu saja orang yang memiliki keinginan untuk kaya, yaitu Anda.

Bagaimana aturan lombanya ? Anda yang mengatur aturannya. Yang utama adalah Anda bisa sampai garis finish.

Dimana garis finish-nya ? Garis finish tersebut tidak ditentukan orang lain. Anda yang menentukan sendiri.

Apa hadiahnya ? Anda yang tentukan sendiri. Anda bisa memilih besar dan apa saja hadiahnya sesuka Anda.

Mungkin saat Anda membaca bab ini, Anda cukup bingung. Di dalam cerita berikutnya akan dijelaskan secara lebih mendetail. Mari kita berlari !

Anda mungkin pernah mendengar tentang istilah Self Fullfiling Prophecy. Sesuatu hal yang diyakini bisa benar-benar menjadi kenyataan. Ini tentang kepercayaan. Jika Anda meminta, Anda akan mendapatkan.



Pohon Pengabul Permohonan

Seorang pria miskin berjalan ke dalam hutan sambil meratapi nasibnya yang penuh dengan kesusahan. Ia beristirahat di bawah pohon, yaitu pohon ajaib yang bisa mengabulkan semua permohonan dari semua orang yang berada dekat dengan pohon itu. Pria itu sangat haus dan ingin minum. Tiba-tiba secangkir air dingin segar muncul di tangannya. Terkejut, pria itu melihat seksama air tersebut. Setelah merasa air itu aman, ia meminumnya. Pria itu kemudian merasa lapar dan ingin sesuatu untuk makan. Sepiring makanan muncul dihadapannya. “Keinginanku terkabul,” ia berpikir setengah tidak percaya. “Kalau begitu aku ingin memiliki rumah yang bagus milikku sendiri, “ ia berteriak dengan keras. Rumah itu secara ajaib muncul di sebelahnya. Senyum lebar muncul di muka pria itu. Ia lalu meminta pelayan untuk merawat rumahnya. Ketika pelayan itu muncul, pria itu sadar bahwa ia telah dikaruniai dengan keajaiban. Pria itu lalu meminta seorang wanita cantik, pintar, dan mencintai dirinya untuk mendampinginya. Keinginannya terkabul. “ tunggu, ini aneh,” kata pria itu pada si wanita,”Aku tidak seberuntung ini. Hal ini tidak mungkin terjadi padaku.” Saat ia bicara … semuanya menghilang. Pria itu menganggukkan kepala dan berkata,”Betul kan.” Kemudian pria itu berjalan pergi sambil meratapi nasibnya yang penuh kesusahan.

Langkah pertama untuk menjadi kaya, adalah bagaimana Anda meyakinkan diri Anda bahwa Anda benar-benar ingin dan bisa menjadi kaya. Anda harus percaya dalam waktu tertentu Anda akan bisa melakukannya. Seperti cerita Pohon Pengabul Permohonan di atas, jika Anda tidak percaya bisa melakukannya, akhir ceritanya tetap sama, Anda tetap tidak akan bisa melakukannya karena Anda tidak memiliki determinasi yang kuat untuk itu. Seorang pelari yang tidak yakin akan sampai di garis finish akan kehilangan semangat. Setelah itu, boroboro mencapai garis finish, melangkahkan kaki saja rasanya berat sekali. Ia akan berhenti di tengah jalan. Saya sering melihat banyak olahragawan yang mestinya secara fisik sudah tidak mampu melanjutkan, tapi akhirnya mereka bisa menang. Hal ini disebabkan karena mereka ingin dan yakin bisa menang.

Anda bisa melihat kesuksesan orang lain hanya dari caranya berbicara, caranya memandang diri sendiri. Kata-kata merupakan alat seorang manusia yang paling penting. Saya percaya bahwa perkataan adalah cerminan dari apa jadinya kita di masa depan. Bill Gates – si mahasiswa drop out - percaya bahwa softwarenya akan hadir di setiap rumah tangga di Amerika. Hasilnya Anda bisa lihat sendiri. Anda tidak perlu menjadi paranormal untuk bisa melihat seseorang akan menjadi kaya atau miskin. Hanya dengarkan perkataannya.

Anda pasti sering mendengar seseorang mengatakan bahwa mereka ingin menjadi kaya. Sebenarnya mereka mengatakan keinginannya menjadi kaya hanya SEBATAS HARAPAN dan bukan kepastian. Ketika mereka mengatakan ini, mereka tidak akan berbuat apa-apa. Jika ada usahapun, biasanya tidak dilakukan dengan sepenuh hati. Harapan mereka akan kekayaan akhirnya jatuh pada menang undian dan menang kuis. Ketika Anda mengatakan sesuatu yang meragukan atau tidak yakin akan tujuan Anda, Anda baru saja membunuh keinginan Anda – tanpa Anda sadari. Setiap waktu Anda ragu-ragu, setiap itu pula Anda menjauhkan diri dari apa yang ingin Anda capai.

Orang kaya sangat yakin pada masa depannya, bahkan sebelum mereka menjadi kaya. Mereka memiliki bayangan mereka sendiri sebagai orang kaya di masa depan. Orang kaya menjadi kaya karena mereka tidak terfokus pada survival, atau pengeluaran sehari-hari. Mereka menjadi kaya karena memfokuskan pikiran, tenaga, dan waktu untuk mengakumulasi kekayaaan dalam jangka panjang.

Anda mungkin ragu, “Apakah saya akan menjadi pungguk merindukan bulan ?” Saya katakan, lebih baik memiliki tujuan dan Anda berusaha untuk mencapainya daripada menjadi orang yang tidak memiliki tujuan sama sekali. Soal tercapai atau tidak dan kapan tercapainya, itu urusan nanti. Anda dapat mengusahakannya. Dengan memiliki tujuan yang Anda tetapkan sendiri dan bayangan tentang tujuan itu, Anda akan bisa melihat bagaimana Anda bisa mencapainya.

Jadi tetapkan diri Anda untuk menjadi kaya, walaupun Anda tidak punya uang sekarang. Miskin hanyalah kondisi pikiran. Anda sendirilah yang menentukan masa depan Anda.

Kalau Anda sedang dalam lomba lari maraton, yakinlah Anda bisa mencapai garis finish, daripada Anda nanti menggantung sepatu dan menjadi penonton.

Sumber : Running to riches
Didik Wijaya

Oleh : Ardhi Sukses

Komentar

Postingan Populer